Bahkan bukan hanya disemprot, rumput yang mulai muncul kepermukaan hingga menutupi sebagian batu itu diduga tanpa adanya hamparan pasir sesuai dengan petunjuk teknis pada umumnya.
"Iya, barusan ada yang datang nyemprot rumput-rumput yang ada dibawah batu. Pertanyaannya? Bagaiaman mungkin batu sudah terhampar baru disemprot. Semestinya, sebelum dikerjakan harus di bersihkan dan disiram pasir dibagian bawah minimal 1,5 sampai 2 centi meter," ungkap salah seorang warga setempat.
Selain itu, lanjut warga yang enggan namanya disebutkan, ini dana pada proyek pembangunan yang bersumber dari Anggaran Dana Desa (ADD) semestinya ada papan proyek sebagai bukti transparansi terhadap warga.
"Ini papan proyek juga tidak ada, bagaimana masyarakat akan tahu. Yang jelas pak lurah ini tidak transparan terhadap warganya, Dan kita patut menduga pembangunan ini terindikasi di korupsi oleh pihak kampung dalam hal ini kepala kampung," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, pembangunan jalan telford Kampung Mojopahit diduga tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan terkesan asal jadi.
Pasalnya, pembangunan yang menelan anggaran hingga ratusan juta rupiah yang bersumber dari Anggaran Dana Desa (ADD) tersebut diduga tidak sesuai bestek kontruksi bangunan bahkan jauh dari kata standar kontruksi.
Warga berharap agar dinas terkait tidak tutup mata dan dapat segera turun untuk mengecek pembangunan yang bersumber dari anggaran dana desa tahun 2024 tersebut.
"Kami berharap kepada pemerintah Kecamatan Punggur maupun dinas terkait khususnya inspektorat TIM IRBANSUS kabupaten Lampung tengah agar segera turun dan mengecek pembangunan ini. Jangan karena memikirkan keuntungan pribadi tapi tidak menjaga kualitas bangunan," harapnya.