Sulpakar mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi lanjutan pada pihak Pemerintah Provinsi Sum-Sel mengenai pembangunan jembatan penghubung.
"Kita akan diterima di rumdis gubernur setelah sholat ashar sekitar pukul, 15.30 pada hari Jumat nanti, untuk melakukan koordinasi sekaligus menginformasikan bahwa ada jembatan yang akan kita bangun bersama-sama. Sebagai sarana penghubung antara wilayah Mesuji Lampung dan Sumatra Selatan," kata Sulpakar.
Badan jembatan yang nantinya akan di apit oleh dua wilayah Sum-Sel dan Lampung itu, merupakan simbol sekaligus media pemersatu, penguatan konektivitas wilayah perbatasan agar hubungan antar kedua wilayah bisa terus berjalan dengan baik.
Jembatan yang seperti itu, lanjutnya, tentu tidak bisa dibangun oleh sepihak, karena menyangkut dua wilayah.
"Saya anjurkan walaupun hari libur saya bekerja. Besok kami diterima di Sum-Sel bersama pihak Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda dan beberapa Opd untuk membahas permasalan tersebut," jelas Sulpakar.
"Ya, peran kepala daerah itu bukan hanya keliling-keliling kemasyarakatan hanya sosialisasi dan pencitraan. Tetapi kita harus melakukan hal yang positif serta terobosan-terobosan yang sangat diperlukan untuk pembangunan dan perkembangan di Kabupaten Mesuji dengan hasil nyata," pungkas Sulpakar, Kamis, 28 Maret.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum yang akrab disebut Udo Tiyus membeberkan, prioritas rencana pembangunan jembatan yang dapat didorong bersama terbagi menjadi beberapa tahap.
Pertama dengan melakukan pembangunan Jembatan Labuhan Baja (Labuhan Batin - Labuhan Jaya) berlokasi di Desa Labuhan Batin, Kecamatan Way Serdang, Mesuji Lampung - Desa Labuhan Jaya, Kecamatan Mesuji, OKI Sum-Sel dengan bentang 40 meter dan lebar 7 meter.
Dilanjut tahap II pembangunan Jembatan Way Mesuji, Jembatan Desa Tanjung Mas Mulya, Kecamatan Mesuji Timur, Mesuji Lampung - Desa Gajah Mati, Kecamatan Sungai Menang, OKI Sum-Sel. (Kotan)