15fUkKsZVT9yDgBv50vtln5Ad8Y63wPOAJoCaduz

Pentingnya Pelestarian Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Dalam Mempertahankan Keanekaragaman Hayati Taman Nasional Way Kambas

faktajurnalis@gmail.com,- Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) merupakan salah satu satwa penghuni hutan
yang berada di TNWK. Monyet ekor panjang, yang juga dikenal sebagai primata berkantung.

Monyet ini termasuk kelompok primata yang memiliki ciri khas ekor panjang yang digunakan untuk menjelajahi hutan-hutan tropis di berbagai belahan dunia. 

Monyet ekor panjang memiliki
kemampuan akrobatik yang luar biasa dalam memanjat, berayun, dan melompat di pohon-pohon tinggi, serta menggunakan ekor mereka untuk mencari makanan seperti buah-buahan dan daun￾daunan. Mereka juga memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi dan sering mengembangkan
hubungan sosial kompleks dalam kelompok-kelompok mereka.
Morfologi monyet ekor panjang dewasa umumnya mencakup tubuh berukuran sekitar 40-50 cm tanpa memasukkan panjang ekor, dengan berat berkisar antara 3 hingga 7kg.

Memiliki ekor dengan panjang sekitar 1 hingga 1,5 kali panjang tubuh mereka, serta kepala berwarna coklat keabu-abuan atau merah-merahan. Warna rambut yang bervariasi dari coklat abu-abucoklat merah, sedangkan wajah berwarna abu-abu kecoklatan dengan adanya jambang berwarna abu-abu di pipi, dan beberapa anggota memiliki jambul di atas kepala. 

Memiliki bentuk hidung datar dengan ujung yang menyempit. Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) memiliki gigi
seri yang menyerupai sekop, gigi taring, dan gigi geraham yang digunakan untuk mengunyah makanan. Monyet ekor panjang memiliki ciri khas dengan kaki belakang yang lebih panjang daripada kaki depan, serta memiliki empat mahkota gigi pada setiap geraham dengan mahkota
molar yang rendah. 

Mereka memakan buah-buahan dan memiliki kantong di pipi untuk menyimpan makanan. Biasanya, monyet ekor panjang hidup dalam kelompok populasi, yang mana mereka bersama-sama menempati wilayah tertentu pada waktu-waktu tertentu.

Populasi monyet ekor panjang di Taman Nasional Way Kambas memiliki peran penting dalam menjaga biodiversitas dan keseimbangan alam. Beberapa peran ekologis monyet ekor panjang dalam suatu ekosistem yaitu dapat berperan sebagai penyemaian benih, menumbuhkan 
biji menjadi benih untuk dipindahkan ke tempat penanaman. Monyet ekor panjang memiliki wilayah sebaran yang luas, tetapi populasi mereka mengalami penurunan yang signifikan.

Adanya tumpang tindih antara manusia dan habitat monyet ekor panjang semakin meningkat, serta kerusakan habitat alam yang terus menerus seperti pembukaan lahan untuk perkebunan, penebangan liar, perkembangan pemukiman warga sehingga berdampak bagi populasi monyet ekor panjang kehilangan habitatnya. Situasi ini dapat memecah belah habitat alami monyet ekor panjang menjadi wilayah- wilayah yang lebih kecil, yang mengisolasi populasi, membuat pergerakan mereka sulit, dan mengurangi kesempatan mereka untuk mencari makan serta berinteraksi dengan kelompok lain.

Habitat hidup monyet ekor panjang tersebar di hutan, rawa,semak belukar, tepi pantai yang ditumbuhi banyak pepohonan. Namun habitat yang mendukung dan ketahanan jumlah monyet ekor panjang adalah habitat aslinya yaitu hutan. Jenis hutan yang ditempati oleh monyet ekor panjang disebut dengan hutan primer dan hutan sekunder. 

Keberadaan monyet ekor panjang terancam akan punah, untuk hal itu perlu adanya upaya
konservasi yang dilakukan untuk tetap menjaga kelestarian monyet ekor panjang di suatu ekosistem. 

Terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengkonservasi nya yaitu
dengan memberikan perlindungan terhadap monyet ekor panjang berupa persediaan tempat tinggal, memberi himbauan terhadap masyarakat setempat untuk tidak membiasakan memberi makan kepada monyet ekor panjang karena hal tersebut akan membuat sifat alami monyet ekor
panjang hilang dan membiasakan manusia sebagai sumber makanan nya, dan yang terakhir perlu diadakannya perundang undangan yang mengkaji tentang perlindungan terhadap monyet
agar tidak diburu, ditangkap, dibunuh, bahkan diperjual belikan. (Tim/Red)


Related Posts

Posting Komentar