15fUkKsZVT9yDgBv50vtln5Ad8Y63wPOAJoCaduz

Pemerintah Perlu Mendukung Petani dalam Mengadopsi Sistem Solar Cell untuk Sistem Irigasi Pertanian

faktajurnalis@gmail.com,- Dalam beberapa dekade terakhir, tantangan dalam sektor pertanian semakin kompleks. Salah satu masalah utama yang dihadapi petani adalah mulai diberlakukannya pembatasan pembelian BBM bersubsidi. Sehingga membuat para petani mulai kebingungan dalam menjalankan mesin yang menjadi sumber utama dalam sistem irigasi pertanian. Pemerintah perlu memperhatikan dan mendukung petani dalam mengadopsi teknologi baru yang berkelanjutan dan efisien, seperti sistem solar cell untuk sistem irigasi pertanian.
Permasalahan energi menjadi semakin kompleks ketika kebutuhan yang meningkat akan energi dari seluruh negara di dunia untuk menopang pertumbuhan ekonominya justru membuat persediaan cadangan energi konvensional menjadi semakin sedikit. Saat ini total kebutuhan energy di seluruh dunia mencapai 10 Terra Watt (setara dengan 3 x 1020 Joule/ tahun) dan diprediksi jumlah ini akan terus meningkat hingga mencapai 30 Terra Watt pada tahun 2030. 

Permintaan energi yang terus meningkat berkonflik dengan kebutuhan manusia untuk menjaga lingkungan yang bersih dan bebas polusi. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan sumber energi alternatif yang dapat mengatasi tantangan ini. Solar cell adalah salah satu solusi yang dapat mengubah energi matahari menjadi listrik. Energi matahari memiliki potensi yang sangat besar karena bersifat berkelanjutan dan jumlahnya yang melimpah.

Matahari merupakan sumber energi yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan kebutuhan energi masa depan setelah berbagai sumber energi konvensional berkurang jumlahnya serta tidak ramah terhadap lingkungan. Total kebutuhan energi yang berjumlah 10 TW tersebut setara dengan 3 x 1020 J setiap tahunnya. Dalam konteks ini, penggunaan solar cell dapat menjadi sumber energi alternatif untuk sistem irigasi pertanian memberikan sejumlah keuntungan dengan upaya mengurangi atau bahkan menghilangkan ketergantungan pada sumber daya energi konvensional yaitu fosil yang terbatas, mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil yang membebani ekonomi negara, serta mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari pembakaran energi konvensional.

Selain itu, sistem solar cell memiliki keunggulan dalam hal biaya operasional. Setelah biaya instalasi awal, sistem solar cell hampir bebas biaya energi. Petani tidak lagi perlu membayar biaya bahan bakar atau listrik secara berkala. Hal ini akan membantu mengurangi beban keuangan mereka dan meningkatkan daya saing pertanian dalam jangka panjang.

Penggunaan solar cell pada sistem irigasi pertanian juga memungkinkan petani untuk memiliki akses yang lebih andal dan terus-menerus terhadap pasokan air yang cukup. Dengan tenaga surya yang dapat diandalkan, irigasi dapat dilakukan secara efisien, mengurangi kehilangan air dan memaksimalkan penggunaan sumber daya yang berharga. Hasilnya adalah peningkatan produktivitas pertanian dan stabilitas hasil panen.

Dalam rangka mendorong adopsi solar cell dalam sistem irigasi pertanian, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah konkret. Pertama, pemerintah dapat memberikan insentif fiskal dan subsidi untuk petani yang ingin mengadopsi teknologi ini. Selain itu, program pendidikan dan pelatihan harus tersedia untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan kepada petani untuk mengoperasikan dan memelihara sistem solar cell dengan baik.

Pemerintah juga dapat memfasilitasi akses petani ke perusahaan energi surya yang dapat menyediakan solusi kustom untuk kebutuhan irigasi pertanian. Kolaborasi antara sektor publik dan swasta penting untuk membangun infrastruktur yang diperlukan dan mengimplementasikan sistem solar cell secara luas di wilayah pertanian.

Selain itu, pemerintah juga dapat menjalin kemitraan dengan lembaga riset dan perguruan tinggi untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang efektivitas dan efisiensi penggunaan solar cell dalam sistem irigasi pertanian. Data dan penelitian yang lebih mendalam akan membantu pemerintah dalam mengembangkan kebijakan yang lebih baik dan memberikan pedoman praktis kepada petani.

Tidak dapat dipungkiri bahwa adopsi sistem solar cell dalam sistem irigasi pertanian akan menghadapi beberapa tantangan. Biaya awal yang tinggi untuk instalasi solar cell dan kurangnya pengetahuan teknis adalah beberapa hambatan yang perlu diatasi. Oleh karena itu, pemerintah perlu melibatkan berbagai pihak, seperti perusahaan energi surya, lembaga pendidikan, dan organisasi pertanian, dalam upaya ini. Melalui kolaborasi dan kerjasama yang kuat, tantangan ini dapat diatasi dengan lebih efektif.

Dukungan pemerintah untuk adopsi sistem solar cell dalam sistem irigasi pertanian tidak hanya akan memberikan manfaat jangka pendek bagi petani, tetapi juga akan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan jangka panjang. Mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam yang terbarukan adalah langkah penting menuju pertanian yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

Sebagai kesimpulan, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah nyata untuk mendukung petani dalam mengadopsi sistem solar cell dalam sistem irigasi pertanian. Dengan mendorong adopsi teknologi yang berkelanjutan ini, pemerintah akan memperkuat sektor pertanian, mengurangi emisi karbon, meningkatkan efisiensi penggunaan air, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dalam jangka panjang, ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi petani, masyarakat, dan lingkungan kita secara keseluruhan.(Tim/Red)

Related Posts

Posting Komentar