FAKTA JURNALIS.COM-(15/06/2022) Hingga kini masih banyak pasien yang mengeluhkan tentang pelayanan rumah sakit, kasus pelayanan buruk rumah sakit yang baru saja terjadi, di rumah sakit Harapan Bunda, seputih jaya, lampung tengah, di nilai buruk, akibat nya banyak pasien yang tidak mendapati pelayanan yang optimal, Rumah sakit Harapan Bunda ini terlihat megah bangunan nya tapi buruk pelayanan nya.
Salah satu pasien mengeluhkan perihal buruknya pelayanan rumah sakit Harapan Bunda ini, kronologinya salah satu pasien yang berinisial CR berusia 67 tahun alamat seputih jaya, Lampung tengah, masuk ke rumah sakit pada selasa 17 mei 2022, di tangani di IGD dan di diagnosa terkena penyakit DBD, namun pasien merasa pelayanan nya sangat lama, pasien masuk ke IGD pada pukul 19.30 WIB tetapi di rujuk ke ruangan rawat inap pada jam 00.30 WIB, dengan memakai program pasien prioritas.
Lalu pada tanggal 21 mei 2022 pasien mengeluhkan sakit di bagian perut dan teraba ada massa di bagian kiri abdomen, itu pun sudah di laporkan keluarga pasien kepada dokter yang bertugas, dan di rencanakan akan di USG saat kontrol, pada keesokan hari nya salah satu dokter mengatakan bahwa pasien sudah di perbolehkan pulang karna trombo nya sudah naik, pada tanggal 23 mei 2022 pasien di pulangkan dengan keadaan sakit perut yang masih membengkak dan nyeri, dan di berikan surat kontrol dan akan di USG pada tanggal 30 mei 2022.
Pada malam hari saat pasien sudah dirumah, pasien mengeluh terasa sakit di perut dan tidak bisa tidur sampai pagi, akhirnya keluarga pasien membawa pasien ke rumah sakit Demang Sepulau Raya, lampung tengah, untuk USG, setelah di USG ternyata ada abses di abdomennya, lalu salah satu dokter di RS Demang menganjurlan untuk cepat di oprasi, karna diduga ada pendarahan di dalam perutnya, sorenya pasien di anjurkan CT scan abdomen di RS YMC, lampung tengah hasil nya diduga abses, HB pasien sempat turun dari 11,7 ke 9,5 dan juga tranfusi darah 1 kantong, pada hari jumat pasien di oprasi dan di dapati gumpalan darah di dalam perut.
Keluarga pasien merasa sangat kecewa pada pelayanan RS Harapan Bunda, karna jika mengikuti anjuran RS Harapan Bunda kontrol USG pada tanggal 30 mei 2022 entah apa yang terjadi pada pasien, untung nya RS demang mengambil tindakan cepat untuk segera mengoprasi pasien, mengingat pasien memiliki penyakit penyerta yaitu diabates melitus, iskemia, dan riwayat operasi batu ginjal.
Bayangkan kalau kejadian ini menimpa masyarakat awam yang kurang paham tentang penyakit, dan menunggu sampai pada tanggal 30 mei, mungkin sudah terjadi kejadian yang fatal dan tidak diinginkan, padahal pasien ini sudah memakai program pasien prioritas, harapan keluarga dengan memakai program pasien prioritas ini, pasien dapat di tangani dengan cepat dan optimal, tetapi nyatanya pasien masih mendapati pelayanan buruk, padahal program pasien prioritas ini ada biaya tambahan untuk mendapatkan pelayanan prioritas.
Setelah adanya kejadian ini, hari senin (13/06/2022) awak media menyambangi RS Harapan Bunda, untuk mengkonfirmasi/klarifikasi, awak media bertemu dr. Wida selaku kabid pelayanan RS, dr. Wida mengatakan untuk bersabar, karna beliau masih ingin meminta keterangan kepada Dirut dan dokter yang melayani pasien, dr. Wida meminta waktu satu sampai dua hari.
Lalu pada selasa (14/06/2022) pihak rumah sakit mendatangi rumah pasien untuk meminta maaf atas pelayanan buruk ini, keluarga pasien memaafkan pihak rumah sakit atas dasar kemanusian, tetapi tentang pelayanan buruk ini keluarga sangat merasa kecewa, dan pihak keluarga pasien menyampaikan siap menempuh jalur hukum yang berlaku apabila diperlukan, agar tidak ada lagi pasien-pasien yang mendapati pelayanan buruk seperti ini.
Di harapkan untuk dinas terkait khususnya dinas kesehatan Lampung tengah, dan komisi IV DPRD Lampung tengah untuk menindak lanjuti temuan ini, dan tunggu berita selanjutnya. (Rodhi)
Menyedihkan memang pelayanan hampir disemua rumah sakit. Khususnya para perawat harus dievaluasi lagi kinerjanya. Istri saya menjalani perawatan pasca operasi Caesar. Dan mengalami rembes cairan yg sangat banyak. Tp terawat sangat tidak kompeten. Seperti gakbs bekerja. Saya komplain baru diganti perawat yg mau dan peduli.. tp sy sangat kecewa.
BalasHapusDi RS mulia pun bgtu.. perawat harus di didik lagi kinerjanya.