FAKTA JURNALIS.COM- Aparat kepolisian khususnya Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung hendaknya tidak hanya melakukan penertiban kendaraan melebihi tonase dan over dimensi di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), namun juga melakukan penertiban di jalan jalan provinsi yang menghubungkan antar kabupaten.
Sehingga jalur-jalur utama tersebut tidak mengalami kerusakan yang sangat parah. Harapan ini diungkapkan oleh Samsudin (38) masyarakat Tubaba Provinsi Lampung yang selama ini merasakan kerusakan jalan teramat parah.
Sebagai contoh jalan yang merupakan akses keluar-masuk ke Pintu Tol Gunung Batin, Lampung Tengah hingga menuju Pasar Mulya Asri, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tubaba Provinsi Lampung.
Jalan utama yang berjarak sekitar 4 KM ini selalu mengalami kerusakan yang sangat parah. Diduga akibat banyaknya kendaraan yang membawa beban melebihi tonase, sehingga kapasitas jalan tidak seimbang dengan beratnya muatan kendaraan yang melintas.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Joni, warga Gunung Katun Tanjungan, Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten Tubaba.
Menurutnya untuk melintasi jalan sepanjang 4 KM tersebut dibutuhkan waktu paling tidak 30 menit, sebab kondisinya rusak parah bahkan kendaraan jenis sedan sangat sulit untuk melintas lantaran lubang-lubang menganga di sepanjang jalan tersebut.
Berdasarkan pantauan Radar Lampung dan radarlampung.co.id, di jalur tersebut pada Sabtu 9 April 2022 sejak Pukul 10.30 sampai 12.30 WIB, kendaraan kendaraan wisata berjenis Fuso double sumbu dan truk tronton lalu lalang melintas di jalan tersebut.
Rata-rata kendaraan berjenis Fuso dobel sumbu membawa singkong ke pabrik setempat, sementara untuk tronton bermuatan sagu yang akan dibawa ke luar dari pabrik.
Diperkirakan, truk-truk tersebut bertonase sekitar 30-40 Ton, sedangkan fuso yang membawa singkong bermuatan tidak kurang dari 25 ton. (Tim/Red)
