FAKTA JURNALIS.COM- Parpol NasDem tawarkan ke Herman H.N., menjadi Ketua DPW Partai NasDem sarat akan kepentingan pada agenda tahun 2024 mendatang.Seperti agenda nasioal seperti pilpres dan pileg,pun menjadi agenda perpolitikan daerah seperti Pilgub.
Tentu banyak keuntungan yang didapat oleh NasDem jika memang perpindahan Herman H.N terleasasi menjadi Ketua DPW Lampung.
Sebelumnya memang Herman H.N, merupakan mantan Wali Kota Bandarlampung dua periode,mantan Kabiro Keuangan Provinsi Lampung itu punya modal yang banyak dari segi raihan suara di dua kali Pilgub dan selalu menjadi runner-up.
Pada tahun 2014, saat dia berpasangan dengan Zainudin Hasan,ketua Satgas Cakra Buana itu mendapatkan 1.342.763 atau 33,12 persen dari suara total.
Sementara di tahun 2018, saat Herman berpasangan dengan Sutono, meraup suara 1.054.646 atau 25,73 persen dari suara total.
Akademisi Universitas Lampung Dr. Deddy Hermawan menjelaskan, tentunya ada keuntungan dan kerugian jika memang isu pindahnya Herman HN ke NasDem ini. Bahkan mengisi jabatan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW).
Dijelaskannya, tentunya semua parpol termasuk NasDem juga ingin menang di tahun 2024. Karenanya parpol-parpol ingin menyusun permodalan dengan menyusun rencana dan strategi jangka panjang dan jangka pendek.
“Bahkan strategi itu sudah dilakukan begitu selesai pemilu. Salahsatu skemanya adalah meningkatkan popularitas dan elektabilitas. Bagaimana mendapatkan itu? Ya salahsatunya dengan pentokohan. Bisa tokoh baru atau tokoh lama yang memang sudah punya modal. Berbagai macam unsur, selebriti misalnya atau yang berpotensi mendulang suara. Dan apabila perpindahan Herman H.N., benar maka akan menjadi sesuatu kekuatan besar bagi NasDem,” jelasna, Selasa (5/10).
Tentunya banyak keuntungan yang didapat NasDem jika pinangan ini diterima oleh mantan Wali Kota Bandarlampung dua periode itu.
Sebab, Herman H.N., bukan lah orang yang baru yang terjun dunia perpolitikan di Sai Bumi Ruwa Jurai.
Dia juga menilai Herman HN merupakan seorang tokoh baik sosial maupun politik. Dan hal inilah yang memberikan kontribusi besar ke partai politik seperti PDI Pejuangan.
Deddy menilai tentunya jika hal ini benar, yang mengetahui alasan perpindahan ini adalah Herman HN sendiri. Namun, dia memprediksikan, bisa jadi sudah tidak ada lagi kesamaan visi, pergeseran atau perpecahan, atau ada pertimbangan-pertimbangan lain.
“Catatannya apabila ini benar ya, maka ada beberapa hal yang akan dialami parpol lama. Misalnya, penurunan elektabilitas dan popularitas. Ini tentu berbanding terbalik dengan parpol baru,”ujarnya.(Tim/Red)