FAKTA JURNALIS.COM-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus berupaya mendorong vaksinasi untuk siswa dan tenaga pendidik (tendik) di Lampung. Mengingat proses petermuan tatap muka (PTM) di sekolah-sekolah sudah dimulai.
Di samping itu, selama masa pandemi covid-19 ini, sekolah-sekolah juga mempunya standard operating procedure (SOP) yang harus dijalankan.
Salah satunya, yakni jika ada siswa yang terkonfirmasi positif covid-19, maka sekolah tersebut harus ditutup selama 3 hari. “Minimal, sekolah itu harus dihentikan selama 3 hari dan kalau memungkinkan, tentunya akan dilaksanakan swab,” tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim mengatakan, pihaknya juga telah meminta kepada jajaranya untuk memastikan PTM harus berjalan dengan baik.
Terlebih, saat ini kuota vaksin masih terbatas. Sementara ini, jumlah vaksin yang didistribusikan oleh Pemerintah Pusat baru sekitar 2,1 juta dosis dari kebutuhan sekitar 14 juta dosis.
Di samping itu, kata dia, sebelumnya pihaknya telah mengalokasikan vaksin untuk tenaga pendidik (tendik) dan siswa ke masing-masing kabupaten/kota. Namun, vaksin tersebut masih terpakai untuk umum.
Itu lantaran belum adanya alokasi vaksin yang dikhususkan untuk tenaga pendidik dan siswa. ”Jadi ada situasi ketika vaksin didistribusikan ke kabupaten/kota sekian untuk tendik, tetapi dipakai lagi oleh umum dan ini terjadi juga di (lakasi vaksin, red) siswa,” paparnya.
Meski begitu, sambung dia, pihaknya telah berkoodinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk memastikan teknis pemberian vaksin untuk siswa SMA/SMK/SLB.
Dia juga mengatakan, pemprov Lampung akan mengawal langsung dan memaksimalkan pemberian vaksin untuk siswa. Terlebih karena PTM sudah berjalan.
“Meskipun SKB (surat keputusan bersama, red) 4 Materi, yang wajib divaksin adalah guru dan tendik namun siswa juga kita dorong agar tervaksin secara maksimal,”(Tim/Red)